Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Bayi » Bayi 18 Bulan

Bayi 18 Bulan

Penulis : Andre Tjie Wijaya Tanggal : 2017-05-30
Daftar isi
  • Perkembangan
  • Pertumbuhan
  • Kesehatan
  • Nutrisi

(c) midwestgal Fotolia.comPERKEMBANGAN

Indikator utama dalam menilai kesehatan seorang anak adalah proses perkembangan dan pertumbuhan anak tersebur. Pada anak usia 18 bulan, seorang anak sudah mencapai tahap perkembangan sebagai berikut:

  • Perkembangan motorik kasar

Saat seorang anak memasuki usia 18 bulan, anak tersebut bisa berlari cepat dan seimbang serta stabil, duduk di kursi, dan melempar bola serta menaiki tangga.

  • Perkembangan motorik halus

Untuk anak-anak usia 18 bulan, mereka mampu untuk menciptakan menara yang terbuat dari 4 balok dan menulis dengan menggunakan pensil (tulisan acak-acak) serta membuat coretan vertikal. Kemampuan anak untuk memecah masalah lebih berkembang seperti menggunakan tongkat untuk mengambil mainan.

  • Pekembangan bicara dan bahasa

Dari segi bicara dan bahasa, anak mampu berbicara 10-15 kata, menggabungkan kata dan menyebutkan 1 atau lebih bagian tubuh. Anak juga mampu untuk mengerti perintah 2 rangkap sekaligus seperti berikan bolanya dan pakai sepatu.

  • Perkembangan sosial

Anak bisa makan sendiri, mencari pertolongan saat kesulitan, dan mencium orang tuanya.

PERTUMBUHAN

Pada usia 18 bulan, berat dan tinggi badan mulai memasuki masa stabil di mana pertumbuhan tidak banyak berubah. Berat badan rata-rata mencapai 11 kg (bagi anak perempuan) atau 11,5-12 kg (bagi laki-laki). Untuk tinggi badan, anak usia 18 bulan rata-rata memiliki tinggi 80 cm (bagi perempuan) serta 82 cm (bagi laki-laki).

KESEHATAN

Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2012 menyatakan bahwa anak usia 18 bulan harus diberikan vaksin DTP (difteri, tetanus, dan pertusis/batuk rejan) dosis yang ke-4. Penyakit yang sering terjadi dan menyerang pada usia anak-anak yaitu pilek atau infeksi saluran pernapasa atas, infeksi dalam telinga, dan gangguan pencernaan (biasanya memiliki gejala muntah ataupun buang air besar cair). Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa tindakan untuk mencegah anak terserang penyakit tersbut, antara lain:

  • Memberi ASI hingga usia mencapai 2 tahun;
  • Melengkapi status imunisasi;
  • Menghindari anak terpajan dengan bahan berbahaya, sepeti asap rokok, polusi udara;
  • Mencuci tangan dengan menggunakan sabun;
  • Menghindari anak melakukan kontak dengan orang yang sedang menderita penyakit menular.

 

Bila muncul gejala-gejala dibawah ini segera bawa anak untuk menemui dokter:

  • Demam lebih dari 38°C;
  • Kejang saat demam ;
  • Batuk pilek 10 hari lebih;
  • Nyeri telinga atau keluar darah atau nanah dari telinga;
  • Tidak membaik dengan obat-obatan umum.

 

Anak-anak berbeda dengan orang dewasa, sehingga pemberian obat tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus mengikuti petunjuk dokter.

NUTRISI

Pada usia 18 bulan, anak mampu memakan makanan padat. Makanan padat harus diimbangi dengan ASI. Pemberian ASI pada seorang anak sebaiknya dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Pada anak sebaiknya dilakukan pembelajaran dengan mengadopsi kebiasaan makan yang baik sejak dini. Makan besar sebanyak 3 kali dikombinasikan 2-3 kali snack setiap hari. Waktu untuk makan harus dibatasi agar anak menjadi disiplin, yaitu 20-30 menit untuk makan dan 10-20 menit untuk snack. Makanan yang diberikan sebaiknya sama dengan anggota keluarga lain agar mendapatkan nutrisi yang lengkap dan anak mencoba cita rasa yang baru. Pemberian makan harus dengan kesabaran karena anak membutuhkan waktu untuk menerima makanan baru.

Makanan yang sebaiknya dihindari diberikan pada anak usia 18 bulan yaitu susu rendah lemak. Pertumbuhan pada anak membutuhkan lemak sehingga pembatasan lemak pada anak tidak dianjurkan. Jumlah susu dibatasi sebanyak maksimal 2 gelas (tiap gelas kurang lebih 200 ml) setiap harinya. Soda, jus buah serta minuman dengan kandungan gula yang tinggi harus dijauhkan dari anak karena menyebabkan rasa kenyang sehingga berisiko mengalami kekurangan nutrisi.

Beberapa jenis makanan yang berisiko menyebabkan anak tersedak harus dihindari, seperti:

  • Makanan  dengan konsistensi yang lunak dan bersifat lengket, seperti jelly, mentega, permen karet, marshmallow;
  • Makanan dengan potongan ukuran yang besar;
  • Makanan kecil dan keras bagi anak-anak, seperti biji-bijian, permen, atau popcorn.

BACA JUGA

  • Cari : perkembangan anak usia 18 bulan
  • Bayi 13 bulan
  • Pneumonia
  • Bayi 1 bulan
  • Ikterus neonatorum

tweet

Iklan

Populer

  • AndroidPlantas Vs Zombies apk

    AndroidPlantas Vs Zombies apk

    24/08/2017
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2025, All Rights Reserved. | Kerjanya.net