Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Penyakit » Demam berdarah / Dengue

Demam berdarah / Dengue

Penulis : Felix Chikita Fredy Tanggal : 2017-05-26
Daftar isi
  • Definisi
  • Gejala
  • Penyebab
  • Pengobatan

(c) mrfiza Fotolia.comDEFINISI

Infeksi virus Dengue sering kali dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit demam berdarah. Penyakit ini paling popular saat musim hujan mulai datang atau sesaat setelah musim hujan. Virus penyebab penyakit ini ditularkan melalui nyamuk. Perilaku membiarkan air yang tergenang disebut-sebut sebagai penyebab wabah Dengue.

Sejumlah laporan memperlihatkan bahwa jumlah kasus infeksi Dengue di Indonesia masih tinggi, yakni rata-rata 10-25 kasus per 100.000 penduduk. Namun, angka kematian akibat infeksi Dengue telah turun hingga hanya kurang dari 2% dari keseluruhan kasus. Kelompok umur yang paling rentan terkena Dengue adalah kelompok umur anak-anak usia 4-10 tahun.

Faktanya, tidak semua infeksi virus Dengue selalu menjadi penyakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah hanya salah satu manifestasi  perwujudan dari infeksi virus ini. Infeksi virus Dengue dapat bermanifestasi ke dalam 4 spektrum: 1) infeksi tanpa gejala klinis (silent dengue infection, 2) demam dengue (DD), 3) demam berdarah dengue (DBD), 4) demam berdarah dengue disertai syok (dengue shock syndrome). Silent dengue infection adalah manifestasi yang paling ringan sedangkan dengue shock syndrome adalah yang paling berat. Spektrum inveksi dengue tersebut bisa berubah ke spektrum yang lebih berat, misal silent dengue infection dapat berkembang menjadi DD, DBD, dan dengue shock syndrome.

Selain keempat spekrum di atas, terdapat komplikasi inveksi virus Dengue yang disebut sebagai DBD ensefalopati, yakni infeksi virus telah mencapai otak. Komplikasi ini biasa ditemui pada penderita anak-anak. Pada kondisi ini, penanganan harus sangat hati-hati, termasuk dalam perhitungan pemberian cairan infus. Pasien harus ditangani oleh dokter spesialis anak.

GEJALA

Infeksi virus Dengue menyerang sistem peredaran darah, yakni menyebabkan trombosit (keping darah) dan sel darah putih turun dan komponen cairan dalam darah keluar ke jaringan sekitar. Seorang penderita infeksi virus Dengue rentan mengalami perdarahan.

Gejala infeksi virus Dengue adalah sebagai berikut:

  • Gejala umum:
    • Demam
    • Sakit kepala
    • Nyeri otot-otot tubuh dan sendi
    • Mual, muntah
    • Hilang nafsu makan
    • Nyeri ulu hati
  • Manifestasi perdarahan:
    • Gusi berdarah
    • Mimisan
    • Bintik merah pada kulit (petekie)
    • Muntah darah
    • Menstruasi yang berlebihan pada wanita
  • Manifestasi keluarnya komponen cairan darah ke jaringan:
    • Lemas, tangan-kaki dingin
    • Bibir berwarna kebiruan
    • Sesak nafas akibat adanya cairan pada selaput paru-paru
  • Gejala akibat komplikasi:
    • Ensefalopati DBD: penurunan kesadaran, sakit kepala hebat, kejang
    • Gagal hati: mual, kulit tampak kuning, perut membuncit
    • Koagulasi intravaskular diseminasi (kelaianan pembekuan darah): terjadi perdarahan yang sangat banyak


Demam pada infeksi virus Dengue memiliki pola yang khas. Demam tinggi pada hari ke-1 hingga hari ke-3, kemudian turun pada hari ke-4 dan ke-5, namun kembali naik pada hari ke-6 hingga infeksi virus selesai. Namun saat panas mulai turun sebenarnya adalah saat kritis bagi penderita. Pada waktu itulah biasanya terjadi komplikasi perdarahan ataupun pengeluaran komponen cairan darah ke jaringan.

Pada tiga hari pertama, bila penderita diberi obat penurun panas maka demam akan turun untuk sesaat, tetapi kemudian akan naik kembali. Oleh karena itu, bila terdapat demam 3 hari tanpa perbaikan meski sudah diberi obat, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah.

Karakteristik sakit kepala juga cukup khas yaitu sakit di daerah belakang bola mata. Beberapa penderita mengeluhkan sensasi pegal pada bola mata. Gejala mual, muntah, dan nyeri ulu hati pada infeksi virus Dengue biasanya ringan. Ini salah satu yang membedakan infeksi virus Dengue dengan demam tifus di mana pada tifus keluhan mual, muntah, dan nyeri ulu hati lebih berat.

Pemeriksaan laboratorium berperan penting dalam diagnosis infeksi virus Dengue. Pemeriksaan laboratorium yang menunjuang diagnosis ialah 1) penurunan nilai trombosit; 2) penurunan  nilai sel darah putih; dan 3) peningkatan nilai hematokrit (konsentrasi sel darah).

Oganisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memberikan pedoman untuk menegakkan infeksi Dengue spektrum demam berdarah dengue. Dikatakan DBD bila memenuhi keempat kriteria berikut:

  • Gejala demam yang berlangsung 2-7 hari;
  • Terdapat sedikitnya satu manifestasi perdarahan (petekie, gusi berdarah, mimisan, dan sebagainya);
  • Penurunan trombosit di bawah batas normal;
  • Terjadi peningkatan konsentrasi sel darah atau adanya bukti keluarnya komponen cairan darah ke jaringan, seperti adanya cairan pada selaput paru-paru, penurunan kadar protein darah, dan sebagainya.

 

PENYEBAB

Infeksi virus dengue merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue. Seperti sifat virus lainnya, Dengue membutuhkan sel inang (induk) untuk dapat hidup. Di lingkungan luar, virus ini akan segera mati.

Virus Dengue termasuk ke dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat 4 tipe virus ini, yakni: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Keempat serotipe tersebut dapat ditemui di daerah hujan tropis seperti Indonesia.

Di antara keempat serotipe tersebut, serotipe DEN-3 merupakan serotipe dominan dan penyebab demam berdarah dengan derajat yang paling berat, diikuti selanjutnya oleh DEN-2. Itulah yeng menyebabkan terdapat pasien demam berdarah dengan gejala yang sangat cepat dan berat, tetapi terdapat juga pasien demam berdarah yang tampak segar bugar. Malah beberapa orang tidak sadar bahwa dirinya pernah terinfeksi virus Dengue.

Virus ini ditularkan ke manusia melalui perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Virus masuk ke dalam aliran darah melalui luka akibat gigitan nyamuk. Infeksi virus Dengue tidak dapat menular antar manusia, melalui udara bebas, ataupun melalui pertukaran cairan.

Di dalam tubuh, virus berinteraksi dengan trombosit sehingga jumlah trombosit tubuh menurun. Virus juga menyebabkan permeabilitas (kemampuan dinding pembuluh darah ditembus cairan) pembuluh darah meningkat sehingga sebagian komponen cairan darah dan sel darah putih ke luar ke jaringan tubuh. Peristiwa tersebut yang menyebabkan pada pemeriksaan darah ditemukan trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), leukopenia (penurunan jumlah sel darah putih), dan peningkatan hemotokrit (peningkatan konsentrasi sel darah akibat berkurangnya cairan darah ke jaringan).

Akibat trombositopenia, penderita infeksi virus Dengue mengalami gangguan pembekuan darah yang sering dapat kita jumpai sebagai bintik-bintik merah di kulit yang disebut petekie. Penderita juga rentan mengalami perdarahan seperti gusi berdarah, mimisan, dan perdarahan saluran cerna.

PENGOBATAN

Sebagian besar penyakit virus bersifat self-limiting, artinya virus akan mati sendiri. Seperti penyakit yang disebabkan oleh virus, infeksi virus Dengue sebenarnya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Namun yang dikhawatirkan dari penyakit virus ialah gejala dan komplikasi yang terjadi. Pengobatan untuk infeksi virus Dengue, termasuk spektrumnya, adalah mengobati gejala yang timbul dan mencegah terjadinya komplikasi.

Pengobatan infeksi virus Dengue meliputi:

  • Medikamentosa (obat-obatan)
    • Antipiretik (obat antidemam) diberikan untuk membuat pasien nyaman dan suhu badan turun. Obat yang biasa digunakan ialah paracetamol. Selain untuk demam, paracetamol juga berkhasiat untuk mengurangi keluhan nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit kepala.
    • Kortikosteroid diberikan pada komplikasi DBD ensefalopati. Bila terdapat riwayat perdarahan pada saluran cerna, kortikosteroid tidak diberikan.
    • Antibiotika diberikan untuk DBD ensefalopati DBD dan hanya bila terdapat komplikasi infeksi. Tubuh pasien yang terkena DBD umumnya lebih rentan terkena infeksi bakteri seperti faringitis (radang tenggorokan). Bila hal ini terjadi, ada tempatnya antibiotika diberikan. Untuk infeksi virus Dengue-nya sendiri, antibiotika tidak diindikasikan.
    • Hindari pemberian obat-obatan lainnya. Obat mual seperti antasida hanya diberikan bila pasien mual dan muntah cukup hebat.
  • Pengobatan suportif (pendukung)
    • Kompres membantu untuk menurunkan demam. Pada anak, kompres dapat diberikan pada kening maupun di seluruh tubuh. Kompres diberikan dengan menggunakan suhhu air biasa/air keran, yakni bukan air hangat ataupun air dingin.
    • Penderita inveksi virus Dengue dimotivasi untuk banyak minum. Tujuannya ialah mengganti kekurangan cairan akibat perpindahan cairan dari dalam pembuluh darah ke jaringan tubuh. Pada prinsipnya cairan apapun boleh, tidak harus jus buah, oralit, dan sebagainya.
    • Cairan intravena (invus) diberikan kepada penderita yang mengalami muntah hebat, tidak mau minum, dehidrasi, atau syok. Jumlah cairan intravena yang diberikan disesuaikan dengan berat badan penderita dan derajat dehidrasi yang dialami.
    • Transfusi darah diberikan bila penderita mengalami komplikasi perdarahan serius atau trombosit sangat rendah.
 

BACA JUGA

  • Cari : definisi DBD
  • Chikungunya
  • Gejala demam berdarah
  • Selesma
  • Ebola

tweet

Iklan

Populer

  • AndroidPlantas Vs Zombies apk

    AndroidPlantas Vs Zombies apk

    24/08/2017
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2025, All Rights Reserved. | Kerjanya.net