Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Obat » Dextromethorphan

Dextromethorphan

Penulis : Natharina Yolanda Tanggal : 2017-09-25
Daftar isi
  • Indikasi dan kontraindikasi

(c) GinaSanders Fotolia.comINDIKASI  DAN KONTRAINDIKASI

Dextromethorphan (DMP) diindikasikan untuk meredakan gejala batuk kering karena besifat menekan batuk (antitusif). DMP merupakan turunan dari kodein, namun tidak memiliki efek penghilang nyeri atau potensi ketergantungan. Efek DMP hampir sama dengan kodein, namun efek samping DMP lebih sedikit dan ringan.

DMP dapat memicu reaksi alergi sehingga kontraindikasi relatif DMP adalah orang dengan riwayat alergi (asma, biduran); DMP pada orang seperti ini boleh digunakan hanya jika sangat diperlukan. DMP diberikan untuk ibu hamil hanya jika sangat diperlukan dan dengan perhatian khusus pada efek samping. DMP meningkatkan potensi obat golongan monoamine oxidase inhibitor (seperti selegiline, isocarboxazid, moclobemide, dan sebagainya) sehingga dianjurkan tidak dipakai bersamaan. Selain itu, DMP mengandung aspartam sehingga dikontraindikasikan pada penderita fenilketonuria. 

EFEK SAMPING

Efek samping DMP pada dosis yang dianjurkan antara lain mual, muntah, konstipasi, mengantuk, pusing, dan pandangan kabur. Namun, pada dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan penekanan susunan saraf pusat, halusinasi, demam, peningkatan atau penurunan tekanan darah, gangguan penglihatan, kram otot, diare, dan pingsan.
 

DOSIS

DMP tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Efek antitusif 15 – 30 mg DMP setara dengan 8 – 15 mg kodein. Efek DMP timbul 15 – 30 menit setelah dikonsumsi dan bertahan selama 3 – 6 jam. 
Dosis anak 4 – 6 tahun: 2,5– 5 mg sebanyak 3 – 6 kali per hari, maksimal 30 mg/hari.
Dosis anak 6 – 12 tahun: 5 – 10 mg sebanyak 6 kali per hari atau 15 mg sebanyak 3 – 4 kali per hari. 
Dosis dewasa: 10 – 30 mg sebanyak 3 – 6 kali per hari, maksimal 120 mg per hari. 
NDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Dextromethorphan (DMP) diindikasikan untuk meredakan gejala batuk kering karena besifat menekan batuk (antitusif). DMP merupakan turunan dari kodein, namun tidak memiliki efek pengilang nyeri atau potensi ketergantungan. Efek DMP hampir sama dengan kodein, namun efek samping DMP lebih sedikit dan ringan. 
DMP dapat memicu reaksi alergi sehingga kontraindikasi relatif DMP adalah orang dengan riwayat alergi (asma, biduran); DMP pada orang seperti ini boleh digunakan hanya jika sangat diperlukan. DMP diberikan untuk ibu hamil hanya jika sangat diperlukan dan dengan perhatian khusus pada efek samping. DMP meningkatkan potensi obat golongan monoamine oxidase inhibitor (seperti selegiline, isocarboxazid, moclobemide, dan sebagainya) sehingga dianjurkan tidak dipakai bersamaan. Selain itu, DMP mengandung aspartam sehingga dikontraindikasikan pada penderita fenilketonuria. 
EFEK SAMPING
Efek samping DMP pada dosis yang dianjurkan antara lain mual, muntah, konstipasi, mengantuk, pusing, dan pandangan kabur. Namun, pada dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan penekanan susunan saraf pusat, halusinasi, demam, peningkatan atau penurunan tekanan darah, gangguan penglihatan, keram otot, diare, dan pingsan.
DOSIS
DMP tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Efek antitusif 15 – 30 mg DMP setara dengan 8 – 15 mg kodein. Efek DMP timbul 15 – 30 menit setelah dikonsumsi dan bertahan selama 3 – 6 jam. 
Dosis anak 4 – 6 tahun: 2,5– 5 mg sebanyak 3 – 6 kali per hari, maksimal 30 mg/hari.
Dosis anak 6 – 12 tahun: 5 – 10 mg sebanyak 6 kali per hari atau 15 mg sebanyak 3 – 4 kali per hari. 
Dosis dewasa: 10 – 30 mg sebanyak 3 – 6 kali per hari, maksimal 120 mg per hari. 

BACA JUGA

  • Cari : dextromethorphan dosis

tweet

Iklan

Populer

  • AndroidPlantas Vs Zombies apk

    AndroidPlantas Vs Zombies apk

    24/08/2017
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2025, All Rights Reserved. | Kerjanya.net