Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Obat » Amlodipin

Amlodipin

Penulis : Felix Chikita Fredy Tanggal : 2013-12-27
Daftar isi
  • Indikasi dan kontraindikasi
  • Efek samping
  • Dosis

(c) GinaSanders Fotolia.comINDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Amlodipin adalah obat tekanan darah tinggi (hipertensi). Obat ini adalah obat hipertensi yang paling sering diresepkan di Indonesia setelah captopril. Terdapat banyak golongan obat antihipertensi. Amlodipin termasuk ke dalam golongan obat penghambat kanal kalsium.
 
Selain untuk hipertensi, amlodipin juga diindikasikan untuk penyakit berikut:

  1. Penyakit jantung koroner, dan
  2. Nyeri dada (angina)

 
Amlodipin relatif aman dan tidak ada kontraindikasi khusus. Satu-satunya kondisi yang tidak boleh obat ini diberikan ialah alergi (hipersensitivitas) terhadap amlodipin. Namun amlodipin perlu pengawasan dokter bila diberikan pada kondisi berikut:

  1. Gagal jantung akut;
  2. Hipotensi yang disertai gejala seperti pingsan;
  3. Bengkak pada kaki yang semakin bertambah;
  4. Kelainan fungsi jantung (kardiomiopati hipertrofi);
  5. Kelainan fungsi hati;

 
EFEK SAMPING

Secara umum amlodipin tidak meninmbulkan efek samping yang berbahaya. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan ialah:

  1. Bengkak (1,8-10,8%):
    Bengkak terutama ditemukan di sisi kiri-kanan tulang kering kaki. Bengkak adalah efek samping tersering yang timbul. Sering kali bengkak pada kaki dikuatirkan pasien sebagai tanda gagal jantung, namun sebenarnnya merupakan efek samping dari amlodipin;
  2. Sakit kepala (7,3%);
  3. Lemas (4,5%);
  4. Pusing berputar (1,1-3,4%);
  5. Mual (2,9%);
  6. Nyeri perut (1,6%);
  7. Mengantuk (1,4%).

 
DOSIS

Amlodipin merupakan obat berbentuk tablet dengan sediaan dosis 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg. Amlodipin tersedia luas dalam bentuk obat generik maupun paten.
 
Berbeda dengan captopril, waktu mulai kerja amlodipin dalam tubuh lebih lama daripada captopril tetapi efeknya dapat bertahan hingga 24 jam. Dengan demikian, amlodipin cukup diberikan satu kali sehari. Untuk terapi hipertensi, pertama kali amlodipin diberikan dalam dosis 5 mg sehari. Dosis kemudian ditingkatkan sesuai respon tekanan darah pasien. Dosis maksimum ialah 10 mg sehari.
 
Untuk terapi nyeri dada (angina), amlodipin diberikan dalam dosis 5-10 mg sehari. Demikian juga untuk penyakit jantung koroner, amlodipin diberikan dalam dosis 5-10 mg sehari. Pada penderita dengan kelainan fungsi hati, dosis obat biasanya dimulai dari 2,5 mg sehari, baru ditingkatkan menjadi 5 mg.

 

BACA JUGA

  • Cari : amplodipin
  • Adalat 5 mg

tweet

Iklan

Populer

  • AndroidPlantas Vs Zombies apk

    AndroidPlantas Vs Zombies apk

    24/08/2017
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2025, All Rights Reserved. | Kerjanya.net