Ruptur tendon Achilles merupakan suatu kondisi di mana tendon Achilles, tendon tertebal terkuat pada badan manusia dan memiliki panjang sekitar 15 sentimeter, mengalami cedera atau robekan karena suatu hal. Tendon sendiri adalah bagian tubuh yang menyatukan tulang dengan otot. Dan tendon Achilles merupakan tendon yang melekatkan otot gastrocnemius dan otot soleus ke salah satu tulang penyusun pergelangan kaki yaitu calcaneus. Tendon ini dinamakan Achilles karena diambil dari mitologi kuno di mana orang yang bernama Achilles sangat tangguh dan dia meninggal karena tusukan di daerah tendon ini.
Gejala yang akan timbul adalah rasa sakit pada bagian bawah kaki sampai tidak bisa menggerakkan kakinya. Adanya pembengkakan dan kemerahan pada tendon juga menjadi ciri dari cedera tendon Achilles. Pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sangat dianjurkan karena ada beberapa tes yang dapat dilakukana oleh dokter, seperti tes Thompson, tes O’ Brien Needle, dan juga tes hyperdorsiflexion. Pemeriksaan penunjang dapat membantu menegakkan diagnosis dari cedera tendon ini, seperti pemeriksaan radiologi, ultrasonografi, dan juga MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Cedera tendon Achilles termasuk cedera terbanyak yang terjadi secara spontan, baik pada waktu berolahraga, melompat atau jatuh dari ketinggian. Cedera pada bagian ini juga memiliki risiko pada pasien yang lebih tua (umur 40-50 tahun), riwayat terluka tendon sebelumnya, berolahraga berlebihan, dan juga perubahan aktivitas fisik pada olahraga yang di luar kebiasaan tanpa pemanasan terlebih dahulu.
Jika Anda curiga mengalami ruptur tendon Achilles, maka sebaiknya Anda segera berhenti apa yang Anda lakukan, karena aktivitas fisik yang menggunakan kaki dapat memperparah penyakit ini. Segera cari pertolongan sekitar untuk membawa Anda ke dokter terdekat. Dalam penangan ruptur yang baru saja terjadi, maka penanganan secara operasi merupakan salah satu pilihan yang terbaik, karena akan meminimalisir kemungkinan terjadi lagi ruptur untuk yang berikutnya. Penanganan secara non operasi biasanya juga menjadi pilihan pada pasien-pasien yang telah memasuki usia tua, karena akan menimbulkan risiko jika operasi dijalankan. Tetapi patut diingat, penanganan operasi dibandingkan non-operasi lebih besar dalam mencegah kemungkinan terjadi ruptur tendon Achilles.