Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Hematologi » Sepsis

Sepsis

Penulis : Basuki Pramana Tanggal : 2014-01-06
Daftar isi
  • Sepsis adalah
  • Gejala
  • Penyebab
  • Pengobatan

(c) oliverfiction96 Fotolia.comSEPSIS ADALAH

Sepsis adalah suatu keadaan di mana tubuh bereaksi hebat terhadap bakteria atau mikroorganisme lain. Sepsis merupakan suatu keadaan yang mesti ditangani dengan baik yang berhubungan dengan adanya infeksi oleh bakteri. Bila tidak segera diatasi, Sepsis dapat menyebabkan kematian penderita.

Tanda dan gejala infeksi ini harus memenuhi paling sedikit 2 kriteria dari Systemic Inflamatory Response Syndrome (SIRS). Kriteria utama dari SIRS adalah: meningkatnya denyut jantung, demam dan meningkatnya bunyi pernafasan.

Kriteria adanya SIRS adalah:

  1. Meningkatnya denyut jantung >90/menit, saat istirahat;
  2. Suhu tubuh yang meninggi >38C atau yang rendah <36C;
  3. Meningkatnya bunyi pernafasan >20/menit;
  4. Jumlah sel-sel darah putih yang tidak normal, yaitu >12000 sel/cu mm atau <4000 sel/cu mm.

 

Penyebab utama dari Sepsis adalah adanya infeksi oleh bakteri atau jamur. Sepsis merupakan penyebab utama terjadinya Shock dan memberikan angka kematian sekitar 30%-87%.

Faktor risiko untuk terjadinya Sepsis antara lain: umur, penyakit kencing manis, obat imunosupresi (yang dapat menekan sistim kekebalan tubuh) dan adanya riwayat tindakan invasif (pemasukan suatu alat kedokteran ke dalam tubuh), misalnya pemasangan kateter air seni, penyuntikan secara intravena (melalui pembuluh darah balik / vena), dan lain-lain.

Secara umum, Sepsis pada penderita dengan umur lanjut mempunyai Prognosa (ramalan penyakit) yang lebih buruk daripada umur dewasa. Prognosa Sepsis tergantung dari keganasan Sepsis dan status kesehatan dari penderita.

Terdapat macam-macam Sepsis antara lain:

  1. MRSA sepsis yaitu  sepsis yang disebabkan oleh Methicilin-resisten  bakteri Stapphylocoocus auerus, (yang menyerang darah dan jaringan tubuh lain).
  2. VRE sepsis yaitu sepsis yang disebabkan oleh Vancomycin-resisten bakteri Enterococcus species, (yang menyerang darah dan jaringan tubuh lain).
  3. Urosepsis, yaitu sepsis yang disebabkan oleh adanya infeksi saluran kencing.
  4. Wound sepsis, yaitu sepsis yang disebabkan oleh infeksi luka.
  5. Neonatal sepsis atau Neonatorum sepsis atau Septicemia, yaitu sepsis pada bayi yang baru lahir, terutama 4 minggu pertama sejak dilahirkan.
  6. Septic abortion, yaitu keguguran yang disebabkan oleh adanya infeksi dengan terjadinya sepsis pada seorang Ibu yang mengalami keguguran.

 

GEJALA

Pada keadaan Sepsis, terdapat tekanan darah yang menurun, yang menyebabkan terjadinya Shock. Organ-organ tubuh termasuk jantung, ginjal, hati, paru-paru dan susunan syaraf pusat berhenti bekerja dengan baik karena terdapat aliran darah yang menurun.

Secara umum, penderita akan menunjukkan gejala menggigil, penurunan kesadaran sehingga tidak dapat diajak bicara, demam atau penurunan suhu tubuh, sakit kepala akibat tekanan darah yang menurun, denyut jantung meninggi, bercak-bercak di kulit dan perdarahan juga dapat terjadi

Gejala pada usia lanjut sama dengan gejala pada usia dewasa (menggigil, kelemahan, pernafasan yang cepat dan kulit tampak lebih gelap). Gejala pada penderita usia anak-anak dapat sama dengan usia dewasa, namun lebih menonjol pada gejala demam dan produksi air seni yang menurun, penurunan kesadaran.

Gejala lain pada penderita bayi yang baru lahir adalah demam, berbau cairan amoniak, tanda-tanda vital yang abnormal, kejang dan muntah yang bersifat projektil (terlempar jauh).

Untuk menentukan jenis bakteri yang terdapat dalam darah, perlu dilakukan biakan darah dan tes resistensi terhadap jenis antibiotika.

PENYEBAB

Infeksi bakteri atau jamur di dalam tubuh bagian mana saja dapat menjadi penyebab terjadinya Sepsis. Tempat-tempat yang sering terjadinya awal infeksi antara lain:

  • Aliran darah,
  • Tulang,
  • Usus,
  • Ginjal,
  • Otak,
  • Hati,
  • Kandung empedu,
  • Paru-paru,
  • Kulit.


Secara umum, penderita dengan Sepsis dapat menularkan kepada orang lain sehingga harus diperhatikan tindakan mencuci tangan, sarung tangan yang steril, pemakaian masker dan pakaian penutup badan.

PENGOBATAN

  • Penderita Sepsis sebaiknya dirawat di rumah sakit dan biasanya ditempatkan di Unit Perawatan Intensif (UPI);
  • Pemberian obat antibiotika secepatnya melalui infus, dengan kombinasi 2 atau 3 macam antibiotika pada saat yang sama. Bila hasil pemeriksaan tes resistensi sudah didapatm maka penderita dapat segera diberikan antibiotika yang masih dapat membunuh bakteri yang didapat dalam pemeriksaan Kultur dari darah penderita;
  • Pemberian cairan secara intravena dan pemberian Oksigen. Pemberian cairan melalui infus dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan darah penderita untuk mengurangi jumlah kematian penderita Sepsis. Pemeriksaan kultur darah, pemberian antibiotika dan pemberian cairan  untuk mengatasi Sepsis sangat diperlukan dalam 6 jam pertama sejak penderita dirawat;
  • Pemberian obat untuk meningkatkan tekanan darah;
  • Cuci darah bila terdapat gangguan fungsi ginjal;
  • Bila ada gangguan pernafasan dipasang alat bantu pernafasan.

 

Sepsis dengan cepat dapat menyebabkan kematian penderita. Oleh karena itu, pengobatan harus segera dilakukan. Pemberian antibiotika yang terlambat dapat meningkatkan kematian 7% setiap jamnya. Pada kebanyakan kasus, penderita Sepsis diberi pengobatan dalam ruangan Unit Perawatan Intensif.

Pengobatan yang dapat diberikan pada penderita dengan keadaan Septik Shock:

  • Perbaiki kesimbangan Cairan dan Elektrolit (mineral Natrium, Kalium). Bila terdapat keadaan Asidosis (larutan yang bersifat Asam), diberikan larutan Natrium bikarbonat (larutan yang bersifat Basa ini akan menetralisir suasana asam ini);
  • Diberikan obat Kortikosteroid (misalnya Hidrokortison);
  • Bilamana shock masih tidak teratasi, diberikan Metaraminol (Aramine);
  • Tekanan darah Sistolik (tekanan darah saat jantung sedang berkontraksi) dipertahankan pada 90-100 mmHg (bila tekanan darah ini < 90 mmHg, maka penderita dapat mengalami Shok, penurunan kesadaran);
  • Kesadaran dan produksi air seni harus dikontrol terus menerus;
  • Pada Septik shock, sering terjadi pembekuan darah di dalam seluruh pembuluh darah yang dapat diobati dengan Heparin (sebagai pengencer darah agar tidak menggumpal);
  • Untuk mengatasi infeksi, dapat diberikan antiobiotika setiap 6 jam.


Keberhasilan pengobatan penderita dengan Sepsis tergantung dari beberapa hal, yaitu: tingkat keganasan Sepsis dan keadaan status kesehatan penderita.  Sebagai contoh, pasien dengan sepsis dan tidak ada tanda berkelanjutan kegagalan organ pada saat didiagnosis memiliki sekitar 15% -30% perubahan kematian. Penderita dengan Sepsis yang hebat atau Septic shock mempunyai angka kematian sebesar 40-60%, di mana pada usia lanjut angka tersebut dapat menjadi lebih tinggi. Penderita anak dan anak yang baru lahir dengan Sepsis mempunyai angka kematian sebsar 9-36%.

Kematian penderita Sepsis disebabkan oleh adanya kegagalan multi organ tubuh (hati, ginjal atau paru-paru).

Faktor risiko untuk terjadinya Sepsis dapat dikurangi dengan berbagai cara. Cara yang penting untuk mengurangi terjadinya Sepsis adalah dengan mencegah terjadinya infeksi dengan cara:

  1. Pemberian vaksinasi,
  2. Kebersihan yang baik,
  3. Mencuci tangan,
  4. Menghindari sumber infeksi.

 

Bila terjadi infeksi pada tubuh, pemberian pengobatan untuk mengatasi infeksi sangat diperlukan sebelum infeksi menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Ini penting dilakukan sebagai pencegahan infeksi, misalnya pada penderita kanker, penderita kencing manis dan penderita usia lanjut.

BACA JUGA

  • Cari : sepsis
  • Asam laktat
  • Asepsis
  • Troponin
  • Infeksi streptokokus grup b

tweet

Iklan

Populer

  • AndroidPlantas Vs Zombies apk

    AndroidPlantas Vs Zombies apk

    24/08/2017
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2025, All Rights Reserved. | Kerjanya.net