Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Otolaringologi » Mimisan

Mimisan

Penulis : Andre Tjie Wijaya Tanggal : 2014-08-11
Daftar isi
  • Penyakit terkait
  • Pengobatan

(c) ia_64 Fotolia.comDEFINISI

Mimisan berasal dari bahasa Yunani, epistaxis yang berarti darah yang mengalir melalui hidung. Dalam bahasa Inggris sering diberi istilah nose bleed. Keluarnya darah dari hidung ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah vena kecil yang terdapat pada dinding septum hidung. Septum hidung adalah jaringan ikat lunak yang merupakan perpanjangan dari tulang hidung bagian tengah yang membagi rongga hidung menjadi dua bagian, kanan dan kiri. Jika perdarahan terjadi pada septum bagian bawah disebut perdarahan bagian depan (anterior) dan jika terjadi pada bagian tengah dan atas septum disebut perdarahan bagian belakang (posterior). Yang paling sering terjadi adalah perdarahan anterior septum, sedangkan perdarahan posterior septum biasanya berkaitan dengan penyakit lain. Jika perdarahan yang terjadi hanya sedikit, seringkali tidak disadari karena darah cepat membeku dan baru terlihat pada saat membersihkan hidung terdapat bekuan darah, tetapi jika perdarahan cukup banyak maka darah dapat keluar melalui lubang hidung, dapat juga mengalir ke belakang melalui rongga mulut dan tertelan ke lambung, bahkan bisa naik ke saluran pembuangan air mata (ductus nasolacrimal) sehingga terlihat  darah yang mengalir pada tepi kelopak mata.

PENYAKIT TERKAIT

Penyebab mimisan dapat dibagi menjadi penyebab lokal (yang terbatas pada hal yang terjadi pada hidung) dan penyebab sistemik (penyakit yang melibatkan beberapa organ tubuh dan mimisan merupakan salah satu bentuk dari kelainannya)

Penyebab lokal yaitu :

  • Trauma tumpul seperti pukulan;
  • Trauma tajam seperti terkena kuku pada saat mengorek hidung;
  • Benda asing yang masuk ke rongga hidung -  reaksi radang hidung, sinusitis;
  • Kelainan anatomi (kelainan bentuk tulang dan pembuluh darah);
  • Paparan terhadap obat2an (yang terhirup);
  • Tumor rongga hidung;
  • Paparan terhadap udara kering termasuk  oksigen yang lewat saluran hidung;
  • Barotrauma (perubahan tekanan dari tinggi ke rendah, seperti pada saat penyelam naik ke permukaan atau pesawat yang turun dari ketinggian);
  • Keracunan, seperti arsen;
  • Prosedur operasi yang melalui hidung.

 

Penyebab sistemik, antara lain :

  • Radang (infeksi saluran nafas atas);
  • Hipertensi;
  • Pemakaian obat2an yang mengencerkan darah (aspirin, ibuprofen, clopidogrel, isotretinoin, ginseng);
  • Alkohol (menyebabkan vasodilatasi yaitu pelebaran pembuluh darah);
  • Anemia;
  • Gangguan faktor pembekuan darah ( II, VII, IX, X);
  • Penyakit kolagen (autoimune disease);
  • Gagal jantung (karena adanya tekanan terhadap vena);
  • Keganasan pada sel darah (leukemia);
  • ITP (Idiopathic Thrombositopeni Purpura);
  • Kehamilan (karena perubahan hormon maupun eklamsia);
  • Gangguan pembuluh darah (seperti teleangiektasia yaitu pelebaran pembuluh darah yang tidak normal);
  • Kekurangan vitamin C dan K.

 

PENGOBATAN

Pengobatan mimisan ditujukan untuk menghentikan perdarahan dan kemudian mencari penyebabnya untuk mencegah mimisan berulang.

Sebagai tindakan awal (pertolongan pertama):

  • Berikan penekanan 5-20 menit dengan cara memencet hidung dari bagian luar pada daerah cuping hidung yg lunak (bukan pada bagian tulang hidung);
  • Posisi kepala menunduk ke depan (supaya darah tidak mengalir ke bagian belakang sehingga tidak tertelan atau menyumbat saluran nafas);
  • Pemberian obat vasokonstriksi untuk menyempitkan pembuluh darah yang pecah (oxymethazolin atau phenilephrine semprot hidung atau dengan kapas yang dimasukkan ke dalam hidung).

 

Jika masih belum berhasil menghentikan darahnya , dapat dilakukan tindakan :

  • Kauterisasi dengan silver nitrat langsung pada pembuluh darah yang pecah dengan menggunakan kapas yang dibasahi silver nitrat dan dimasukkan ke dalam rongga hidung (hanya boleh satu rongga hidung saja)
  • Nasal packing dengan kapas (Ribbon gauze) atau balon melalui bagian belakang mulut dengan folley catheter yang bertujuan menekan pembuluh darah dari arah dalam;
  • Operasi ligasi (pengikatan langsung) atau embolisasi (penyumbatan)  pembuluh darah merupakan tindakan akhir jika dengan cara-cara sebelumnya tidak berhasil;

Setelah mimisan berhenti, kemudian dilakukan pemeriksaan penyakit sistemik dan pencitraan (pemeriksaan radiologik) untuk mendiagnosis penyebabnya.

Untuk mencegah mimisan berulang dapat dioleskan salep antibiotika pada dinding dalam rongga hidung, tujuannya melembabkannya sehingga tidak mudah pecah.

BACA JUGA

  • Demam berdarah
  • Fungsi obat salbutamol
  • Kusta
  • Leptospirosis

tweet

Iklan

Populer

  • AndroidPlantas Vs Zombies apk

    AndroidPlantas Vs Zombies apk

    24/08/2017
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2025, All Rights Reserved. | Kerjanya.net