Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Obat » Obat Batuk Anak

Obat Batuk Anak

Penulis : Paisal Tanggal : 2017-08-23
Daftar isi
  • Indikasi dan kontraindikasi
  • Efek samping
  • Dosis

(c) GinaSanders Fotolia.comINDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Batuk merupakan refleks saluran pernapasan yang bertujuan untuk mengeluarkan benda atau kotoran misalnya lendir dari saluran napas. Batuk hanyalah gejala dari berbagai macam keadaan misalnya infeksi saluran napas atau paru-paru, tertelan benda asing, dan lain-lain.

Pada anak-anak, penyakit yang paling sering menimbulkan batuk adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dalam kondisi tersebut, obat batuk yang lazim diberikan antara lain Gliseril Guaikolat, Dekstrometorfan, Ambroksol, dan Bromheksin. Obat batuk untuk anak ada dalam bentuk tunggal, ada dalam bentuk kombinasi dengan obat lain seperti obat panas (parasetamol), obat pilek (fenilpropanolamin), obat alergi (klorfeniramin), dan lain-lain. 

Berikut paparan obat batuk anak menurut zat aktif yang dikandungnya.

Gliseril Guaikolat, bekerja dengan cara membantu mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan, oleh karena itu obat ini diindikasikan untuk batuk berdahak.

Dekstrometorfan, bekerja dengan cara meningkatkan ambang rangsang refleks batuk di otak, sehingga batuk menjadi lebih jarang atau berhenti. obat ini diindikasikan untuk batuk yang tidak berdahak.

Ambroksol, bekerja dengan cara mengencerkan dahak dan membantu mengeluarkannya dari saluran pernapasan. Oleh karena itu obat ini cocok untuk batuk berdahak, misalnya pada penyakit bronkhitis, asma, dan lain-lain.

Bromheksin, cara kerja bromheksin mirip dengan ambroksol, yaitu mengurangi kekentalan dahak dan membantu mengeluarkan dahak dari dalam saluran napas. Obat ini diindikasikan untuk batuk yang disertai lendir, baik akut maupun kronis.

Baik gliseril guaikolat, dektrometorfan, ambroksol, atau bromheksin, dikontraindikasikan pemberiannya pada mereka yang mempunyai riwayat alergi terhadap obat-obat tersebut.

Selain itu, khusus untuk dektrometrofan, obat ini tidak dianjurkan diberikan untuk batuk berdahak misalnya pada bronkhitis, pertusis, atau asma bronkhial. Selain itu, dekstrometorfan sebaiknya tidak diberikan pada anak di bawah 2 tahun, penderita penyakit hati, mereka dengan kesadaran menurun, atau mereka yang mengalami hipoksia (kekurangan oksigen).

Sedangkan untuk ambroksol dan bromheksin, harus dipertimbangkan dengan hati-hati jika akan diberikan pada wanita hamil atau wanita menyusui.

EFEK SAMPING

  1. Efek samping Gliseril Guaikolat antara lain adalah mengantuk, mual, atau muntah;
  2. Efek samping Dekstrometorfan yaitu pusing, mengantuk, mual, sulit buang air besar. Pada dosis sangat besar, dapat mengganggu pernapasan;
  3. Efek samping Ambroksol umumnya ringat, biasanya berupa gejala saluran pencernaan;
  4. Efek samping Bromheksin antara lain sakit kepala, berkeringat, mual, muntah, diare, dan efek samping saluran cerna lainnya.

 

DOSIS

  1. Dosis Gliseril Guaikolat untuk anak 2-6 tahun: 50 -100 mg per 4 jam, untuk anak 6-12 tahun: 100-200 mg per 4 jam, dan untuk anak 12 tahun ke atas: 200-400 mg per 4 jam;
  2. Dosis Dekstrometorfan dihitung berdasarkan berat badan, yaitu 1 mg per kg berat badan dibagi dalam 3-4 kali pemberian dalam sehari;
  3. Dosis Ambroksol untuk anak di bawah 2 tahun: 2 x 2,5 ml, untuk anak 2-5 tahun: 3 x 2,5 mg, dan untuk anak 5-12 tahun: 3 x 5 ml. Jumlah Ambroksol dalam takaran 5 ml (sendok takar penuh) adalah 15 mg;
  4. Dosis Bromheksin untuk anak 2-5 tahun: 2 x 5 ml per hari, untuk anak 5-10 tahun: 3 x 5 ml per hari, dan untuk anak >10 tahun: 3 x 10 ml per hari. Setiap 5 ml (sendok takar penuh) sediaan Bromheksin sirup mengandung bromheksin 4 mg.

BACA JUGA

  • Cari : gliseril guaiakolat
  • Pneumonia
  • Ambroksol
  • Selesma
  • Influenza

tweet

Iklan

Populer

  • AndroidPlantas Vs Zombies apk

    AndroidPlantas Vs Zombies apk

    24/08/2017
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2025, All Rights Reserved. | Kerjanya.net