Vasektomi merupakan tindakan pemotongan dan penjahitan vas deferens untuk mencegah sperma meninggalkan epididymis.
Vasektomi merupakan metode kontrasepsi permanen yang aman, efektif, dan hemat biaya untuk pria. Biaya yang diperlukan untuk vasektomi sekitar setengah dari biaya ligasi tuba pada wanita.
Sperma diproduksi oleh testis yang kemudian akan berpindah ke epididymis. Di epididymis, sperma akan mengalami proses pematangan untuk dapat memiliki kemampuan membuahi sel telur. Pada saat ejakulasi, cairan seminal dan sperma berpindah dari epididymis ke vas deferens yang kemudian akan dikeluarkan dari penis. Dengan vasektomi, tidak akan ada sperma yang keluar saat ejakulasi.
Vasektomi sendiri diindikasikan pada pria yang menginginkan kontrasepsi yang permanen, tanpa perlu persiapan sebelum atau saat berhubungan seksual, dengan angka keberhasilan yang tinggi dan angka komplikasi yang rendah, serta tentunya tidak berencana untuk memiliki anak lagi. Angka keberhasilan vasektomi sendiri mencapai 99 %. Biasanya jumlah sperma dihitung 3 bulan setelah prosedur ini untuk menjamin tidak adanya sperma yang keluar saat ejakulasi. Selain itu, setelah prosedur ini, pria harus ejakulasi minimal 20 kali untuk membersihkan saluran dari sperma.
Prosedur vasektomi biasanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Anestesi lokal disuntikan dibawah kulit disekitar area vas deferens pada skrotum. Setelah vas deferens ditemukan (dengan memotong kulit diatas vas deferens), pemotongan dilakukan pada vas deferens kemudian dijahit. Setelah itu, kulit dijahit dan plester ditempatkan diatas luka operasi dengan tekanan yang cukup untuk membantu mencegah perdarahan. Penting untuk berisitirahat sekitar 2 – 3 hari setelah prosedur. Pasien juga sebaiknya menghindari pekerjaan berat seperti mengangkat beban berat sampai 7 hari setelah prosedur. Selain itu, luka juga harus dijaga kering minimal 2 hari. Hubungan seksual dapat dilakukan kembali setelah 1 minggu, tetapi sebaiknya pemeriksaan jumlah sperma dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui secara pasti apakah masih terdapat sperma yang keluar atau tidak (biasanya memakan waktu 6 – 8 minggu setelah prosedur).
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain : perdarahan, infeksi, granuloma sperma, dan sindrom nyeri paska vasektomi. Vasektomi juga tidak mempengaruhi dorongan seksual, dan tidak terbukti secara pasti berhubungan dengan risiko kanker, dan penyakit jantung. Vasektomi tidak melindungi pria dari penyakit menular seksual dan HIV.