Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Bayi » Imunisasi Bayi

Imunisasi Bayi

Penulis : Andre Tjie Wijaya Tanggal : 2014-09-13
Daftar isi
  • Fungsi
  • Hal terkait

(c) ursule Fotolia.comDEFINISI

Imunisasi adalah proses membuat kekebalan tubuh pada seseorang, dalam hal ini adalah bayi. Imunisasi terdiri dari 2 jenis, yaitu imunisasi pasif dan aktif. Pada imunisasi pasif, bayi mendapatkan antibodi terhadap suatu penyakit. Sementara pada imunisasi aktif, bayi diberikan kuman penyakit (atau bagian dari kuman) dan merangsang kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi. Imunisasi pada bayi adalah imunisasi aktif.

FUNGSI

Imunisasi memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya penyakit yang parah pada bayi atau anak. Imunisasi tidak melindungi 100% seorang anak dari penyakit, dengan kata lain seorang yang mendapat imunisasi masih dapat menderita penyakit tersebut.

Tujuan dari imunisasi adalah melindungi anak dari penyakit tertentu, menurunkan angka penyakit, dan mencegah penyakit yang parah. Sebagai contoh, anak yang mendapat imunisasi campak akan menderita sakit campak yang lebih ringan dibandingkan anak yang tidak terimunisasi.

HAL TERKAIT

Imunisasi pada anak sudah terjadwal dalam jadwal dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) atau Departemen Kesehatan. Dengan jadwal tersebut, orang tua dapat mengikuti imunisasi dengan lebih mudah. Beberapa imunisasi yang disarankan oleh IDAI, yaitu hepatitis B, polio, BCG, DTP, Hib, PCV (pneumokokus), rotavirus, influenza, campak, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, dan HPV (Human Papilloma Virus).

Bila seorang anak terlambat mendapatkan imunisasi, masih dapat dikejar saat usia dibawah 5 tahun (bahkan sampai usia remaja 13-18 tahun). Segera berkonsultasi dengan dokter mengenai keterlambatan pemberian imunisasi.

Terkadang dalam pemberian imunisasi, dapat terjadi efek samping yang dikenal dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).  Gejala KIPI yang sering muncul adalah demam. Tidak perlu takut, karena ini merupakan hal wajar. Demam dapat ditangani dengan pemberian obat penurun panas.

Banyak mitos atau cerita tentang imunisasi yang beredar di masyarakat, beberapa di antaranya:

  • Imunisasi tidak perlu karena sanitasi sudah baik. Namun, berdasarkan data, imunisasi tetap diperlukan walaupun sanitasi dan kebersihan telah meningkat;
  • Imunisasi menyebabkan autis pada anak. Pernyataan ini tidak terbukti benar;
  • Anak batuk pilek tidak boleh diimunisasi. Jika batuk pilek tanpa disertai demam, imunisasi dapat diberikan. Namun bila batuk pilek sangat parah, sebaiknya tunda 1 minggu;
  • Vaksin memberikan efek samping berbahaya. Hal ini tidak benar, karena dibandingkan dengan kelompok yang tidak imunisasi, penyakit pada anak yang imunisasi lebih ringan;
  • Vaksin terbuat dari bahan babi atau anjing. Pernyataan ini tidak benar, karena dengan kecanggihan teknologi sekarang, pembuatan vaksin tidak menggunakan hewan. Selain itu, vaksin untuk calon haji direkomendasikan oleh beberapa organisasi Muslim;

Masih banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat mengenai vaksin. Mendapatkan informasi yang tepat, dari dokter atau petugas medis, merupakan cara terbaik mengetahui kebenaran.

BACA JUGA

  • Bayi 6 minggu
  • Cacar air
  • Bayi 1 minggu
  • Bayi 3 bulan

tweet

Iklan

Populer

  • AndroidPlantas Vs Zombies apk

    AndroidPlantas Vs Zombies apk

    24/08/2017
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2025, All Rights Reserved. | Kerjanya.net