Daftar isi
Sebelum memasuki masa menopause, wanita mengalami menstruasi yang terjadi sesuai siklus menstruasinya. Panjang siklus menstruasi wanita bermacam-macam, dari 24 hari hingga 35 hari. Dalam 1 siklus menstruasi terdapat 4 fase, yaitu fase menstrual yang dimulai dari hari pertama hingga hari ke lima, fase preovulasi yang dimulai dari akhir fase menstruasi hingga fase ovulasi, fase ovulasi yang dimulai pada 14 hari (atau kurang lebih 2 minggu) sebelum siklus selanjutnya dimulai, dan terakhir fase post ovulasi yang dimulai dari hari ke 15 hingga fase menstrual berikutnya dimulai.
Terdapat beberapa cara untuk menghitung masa subur wanita: menghitung berdasarkan kalender, menghitung perubahan suhu tubuh saat sedang istirahat, dan melihat perubahan karakteristik dan jumlah lendir di mulut rahim.
Untuk mengetahui masa subur wanita melalui kalender, seseorang harus mengetahui siklus menstruasinya. Ia harus rajin mencatat kapan ia mulai menstruasi di setiap bulan dan selama berapa lama. Setelah pencatatan selama beberapa bulan, seseorang dapat mengetahui lamanya siklus menstruasi yang ia miliki. Misalnya, saat bulan Februari seseorang mengalami menstruasi pada tanggal 22 dan di bulan Maret ia mendapatkan menstruasi pada tanggal 20, maka siklus menstruasi yang ia miliki adalah 28 hari. Perhitungan kasar seperti ini hanya bisa dilakukan bagi orang yang memiliki siklus menstruasi yang teratur. Saat ia mencatat berapa lamanya siklus menstruasi yang ia punya, ia dapat memperkirakan kapan ia akan mulai menstruasi pada bulan berikutnya. Empat belas hari sebelum dimulai mens berikutnya adalah fase ovulasi. Masa subur wanita berada di sekitar fase ovulasi, yaitu sekitar 2–3 hari sebelum fase ovulasi dimulai dan 1 hari setelah fase ovulasi, karena pada saat itulah sel telur keluar dari ovarium (indung telur). Perhitungan dengan sistem kalender saat ini dipermudah dengan adanya kalkulator ovulasi yang tersedia di berbegai website di internet.
Perhitungan dengan menggunakan perubahan suhu tubuh saat sedang istirahat membutuhkan keteraturan dari si pemeriksanya. Suhu tubuh orang yang mengalami proses ovulasi (ovarium mengeluarkan sel telur) akan mengalami sedikit penurunan dan kembali mengalami peningkatan 1 hari setelah sel telur dilepaskan. Suhu tubuh rata-rata sebelum proses ovulasi adalah 36,1–36, 4 derajat, sedangkan setelah proses ovulasi suhu tubuh menjadi 36,4–37 derajat. Suhu tubuh diambil sebelum melakukan aktivitas apapun dengan menggunakan termometer.
Perhitungan dengan melihat perubahan lendir adalah dengan merasakan lendir di vagina yang tipis, licin, dapat diregangkan atau stretchy, dan berwarna jernih dan konsistensinya seperti putih telur. Jika seseorang merasakan lendiri di vagina yang seperti itu, maka itulah saat dimana masa paling subur wanita.
Dengan menghitung masa subur, seseorang dapat mengetahui waktu dimana ia memiliki kesempatan lebih besar untuk hamil, sehingga seseorang yang mengetahui masa suburnya dapat mengalami kehamilan lebih cepat. Sebaliknya, dengan mengetahui masa subur pula, seorang wanita dapat mengontrol kehamilannya dengan menghindari berhubungan pada saat dimana ia sedang dalam masa suburnya. Dengan menghitung masa subur, seorang wanita dapat memiliki catatan mengenai siklusnya untuk bisa didiskusikan dengan dokternya sewaktu-waktu dibutuhkan.
Beberapa tanda ovulasi yang perlu diperhatikan oleh wanita: