Kerjanya
  • Home
  • Kesehatan
  • Resep
  • Aplikasi
  • Hukum
  • Unduh
Kerjanya » Kesehatan » Obat » Natrium Diclofenac

Natrium Diclofenac

Penulis : Satyadharma Michael Winata Tanggal : 2014-11-11

(c) GinaSanders Fotolia.comINDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Natrium diclofenac merupakan bagian dari obat anti radang non-steroid yang memiliki fungsi sebagai anti-reumatik, anti-radang, dan penurun demam. Obat ini diindikasi untuk pasien dengan berbagai bentuk radang dan degeneratif dari reumatik seperti : artritis reumatoid, spondilitis ankilosis, osteoartritis, serangan gout (kadar asam urat yang tinggi) akut, sindrom nyeri pada tulang belakang, dsb.

Selain itu, obat ini juga digunakan sebagai anti-nyeri setelah operasi, mengurangi radang dan bengkak setelah pembedahan, anti-nyeri pada kasus seperti dismenorrhea, dan obat anti-nyeri tambahan pada infeksi berat yang sangat sakit seperti pada infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan.

Kontraindikasi penggunaan obat ini adalah pasien dengan ulkus pada saluran pencernaan baik dengan atau tanpa perdarahan saluran cerna, kelainan pada sistem pembekuan darah, asma. Perlu juga mendapat perhatian penggunaan obat ini pada pasien dengan kelainan fungsi hati.

Pasien dengan hipertensi, gagal jantung, asma, kelainan saluran cerna (riwayat maag), kelainan fungsi hati, dan pasien yang sedang hamil dan menyusui memerlukan perhatian khusus dalam penggunaan obat ini.

EFEK SAMPING

Efek samping yang memiliki angka kejadian 1 – 10% meliputi : mual, muntah, diare, kembung, penurunan nafsu makan, peningkatan kadar enzim hati, nyeri kepala, vertigo, kemerahan pada kulit, ulkus peptik, berdenging pada telinga.

Efek samping yang jarang (< 1%) meliputi : hepatitis akut, asma, reaksi hipersensitivitas, bengkak, perdarahan saluran cerna, kelainan pada darah.

DOSIS

Natrium diclofenac memiliki 2 sediaan tablet yaitu 25 mg dan 50 mg. Tablet harus ditelan seluruhnya dengan cairan, lebih baik jika diminum sebelum makan, dan tidak boleh dibagi atau dikunyah.

Dosis dewasa :

  • Dosis harian yang direkomendasikan berkisar antara 100 – 150 mg. Pada kasus yang lebih ringan dan juga pada kasus yang membutuhkan terapi jangka panjang, dosis 75 – 100 mg per hari biasanya cukup.
  • Pada kasus dismenorrhea (nyeri menstruasi yang berat), dosis harian harus disesuaikan dengan kisaran dosis 50 – 150 mg (biasanya 100 mg) sebagai dosis awal, dilanjutkan dengan 50 mg, 3 kali sehari.
  • Pada kasus migraine, dosis 50 mg biasa dipakai. Sebaiknya obat ini diminum dengan air putih dan tidak dengan cairan lain.

 

Dosis anak :

  • Dosis pada anak dan dewasa muda biasanya 0,5 – 2 mg/kg/hari dibagi menjadi 2 – 3 kali pemberian tergantung pada beratnya penyakit. Untuk kasus radang sendi rheumatoid yang menyerang anak usia muda, dosis harian dapat mencapai 3 mg/kg/hari.
  • Dosis maksimal 150 mg tidak boleh dilampaui. Karena kekuatan dosis pada sediaan 50 mg, sediaan ini tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak dan dewasa muda dibawah 14 tahun. Tablet sediaan 25 mg dapat digunakan pada kelompok umur ini.

 

SUMBER
Dorland’s Illustrated Medical Dictionary 32nd Edition. Elsevier. 2012.
MIMS Edisi Bahasa Indonesia, Volume 11. 2010.
www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/d/diclofenacsandoztab.pdf.  

BACA JUGA

  • Cari : natrium diklofenak
  • Voltaren obat apa
  • Mefinter
  • Hidronefrosis
  • Rabdomiolisis

tweet

Iklan

Populer

  • Unduh game anak

    Unduh game anak

    21/09/2017
  • Download ie 8

    Download ie 8

    31/10/2014
  • Https://www.kerjanya.net/faq/8955-tegretol-cr-200-mg.html

    Https://www.kerjanya.net/faq/8955-tegretol-cr-200-mg.html

    03/06/2017
  • Nokia Ovi Store download

    Nokia Ovi Store download

    27/04/2014
  • twitter
  • facebook
© Copyright 2012-2023, All Rights Reserved. | Kerjanya.net